Jumat, 30 Mei 2008

Penanggulangan limbah oli


Dalam penanggulangan pencemaran oli dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya:

1. Proses Biologi
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik biodegradasi buangan minyak oleh bakteri yang diisolasi dari tanah tercemar buangan minyak. Dalam penelitian ini karakterisasi biodegradasi dilakukan secara batch aerob menggunakan kultur campuran bakteri Bacillus psychrosaccarolyticus dan Citrobacter diversus. Hasil penelitian menunjukkan degradasi buangan minyak tanpa penambahan ko-substrat pada konsentrasi minyak 0.75% (v/v) dengan suhu inkubasi 25°C diperoleh laju pertumbuhan spesifik (µ) dan penyisihan COD tertinggi yaitu 0.0155 jam- 1 dan 76%. Laju pertumbuhan spesifik maksimum (µm) dan K8 masing-masing sebesar 0.0155 jam- 1 dan 0.1107% (v/v). Kultur campuran bakteri ini mampu mendegradasi minyak pada rentang suhu 10-35°C, dengan laju pertumbuhan spesifik tertinggi (µ) diperoleh pada suhu 35°C pada konsentrasi minyak 0.75% (v/v). Kultur campuran bakteri ini juga mampu mendegradasi tiga jenis minyak yang berbeda yaitu jenis minyak dari Perusahaan Minyak Unocal, jenis minyak dari Perusahaan Minyak Expan, dan Oli kalengan merek Mesran pada konsentrasi 0.75% dan 1.0% (v/v) dengan pertumbuhan terbaik pada minyak oli kalengan merek Mesran, diperoleh nilai laju pertumbuhan spesifik dan penyisihan COD terbesar masing-masing sebesar 0.0227 jam- 1 dan 82%.

2. Proses Lima tahap dari Mohawk-cep
Metode ini berfungsi untuk melakukan pemurnian terhadap oli bekas, sehingga oli – oli yang tadinya dibuang begitu saja, menjadi bisa digunakan kembali, sehingga dampak pencemaran oli bisa dikurangi

3. Proses Oil Trap
Oil trap merupakan teknologi yang mengubah limbah menjadi air bersih. Limbah oli bekas diolah melalui filterisasi menggunakan bahan alami. Bahan penjernih yang digunakan yakni arang aktif, pasir zeolit, ijuk, pasir silica dan elemen lain.

4. Mengubah Oli Bekas menjadi Bahan Bakar
Proses yang dilakukan melalui tahapan absorpsi dan distilasi ( untuk mengolah oli bekas menjadi sampel bahan bakar). Tahapan berikutnya dilakukan uji karakteristik syarat bahan bakar berupa : uji bilangan oktan untuk melihat kandungan unsur-unsur kimia, titik nyala, bilangan karbon dan residu bahan bakar serta menentukan beberapa parameter fisisnya antara lain: viskositas, konduktivitas dan indeks bias. Hasil karakteristiknya akan dibandingkan dengan karakteristik solar atau mendekati.

Senin, 26 Mei 2008